Tidak terasa, hari ini tepatnya 10 Juni 2005 aku membuka gerbang seperempat abad hidupku. Ya, kini usiaku 25 tahun. Ternyata, banyak hal indah maupun buruk yang telah terlukis dan menjadikan warna-warninya lembaran hidupku.

Hari ini, saatnya untuk membuat revisi pada cetak biru perjalanan hidup yang dulu sempat aku rancang. Meski dipusingkan masalah kuliah, menjadi 25 tahun tetap menyenangkan.

Menjadi 25 tahun dan memiliki keluarga yang mendukung. Alhamdulillah. Ada ibu yang penuh pengertian, bapak yg sabar memberikan dorongan. Doakan bungsumu ini ya !!
dan keponakan yang lagi cengeng2nya.. jangan nangis terus donk..

Menjadi 25 tahun dan memiliki kerja sambilan jadi operator sebuah warnet dan temen2
yg super gaul.. ( ihh.. kok aku ga gaul sendiri yach..hehehe.. maklum anak rumahan :P )dan selamat buat si boss yang baru melahirkan putra tercinta. Kapan putranya di bawa ke warnet nih ;)). Dan temen2 operator seperjuangan... c'mon.. let's work.

Menjadi 25 tahun dan memiliki sahabat yang hebat. Alhamdulillah. Dan menghabiskan waktu dengan rangkaian cerita, dari sharing soal pemrograman, pinjam meminjam buku dan CD, maupun bahas cewe idaman.. hahahah. Teringat dulu ada teman yg pengin merayakan ultah. Rencana makan2 di tempat pemancingan yang ujung2nya malah makan2 di warung sea food...heuheuhe. Spesial buat Rovix, Jho3 and Yok.. kalian tetap yg terbaik.... hehehe

Menjadi 25 tahun dan memiliki lawabiroe.blogspot.com. Alhamdulillah. Betapa dunia maya ini dipenuhi begitu banyak orang cerdas dengan isi kepala yang menarik untuk disimak.

Menjadi 25 tahun dan memiliki beragam keinginan yang belum diwujudkan. Mulai detik ini aku harus pandai2 mengatur uang, harus. (manajemen keuangan yang buruk dan membuat saya bangkrut harus segera dibenahi). Mulai membuat proposal skripsi (kok aku ga lulus2 sih!, kekekek). Belajar pemrograman. Latihan lebih banyak lagi salah satu pemrograman. Menabung untuk beli HP. dan sebagainya. dan sebagainya

Saya achmad, laki-laki, 25 tahun. Ya, saya paham betul bahwa apa-apa yang saya miliki sekarang tidak selamanya ada untuk saya. Hidup kan memang tidak statis. Status saya bisa saja keluar dari kerjaan sementara. Atau malah saya yang akhirnya mengundurkan diri. Sahabat-sahabat saya mungkin satu saat akan menemui kesulitan mencari jeda waktu dan bercengkerama hingga larut malam akhirnya tinggal kenangan. Sekarang saya sendiri, bujang dengan usia seperempat abad yang dengan leluasa mengatur jadwal, tapi bisa jadi satu hari nanti saya bertemu seseorang, bersinergi dan kembali berbagi. Saya paham betul, akan ada begitu banyak perubahan yang menanti di depan sana. Apapun itu, mudah-mudahan rasa syukur saya atas apa-apa yang Tuhan turunkan, tidak akan berkurang.

Saya achmad, laki-laki, 25 tahun. Dan saya telah menemukan jawaban dari pertanyaan; “apa rasanya menjadi 25 tahun?”. Esok, di ujung Juni yang ranum saya akan kembali dihadang satu pertanyaan baru; “apa ya rasanya menjadi 26 tahun?”.

Maaf sebelumnya buat atta (negeri-senja.com).. aku banyak menyadur tulisan ini darinya. aku pengagum tulisannya.. heheheh... Thanks.