Tersenyumlah
Pada suatu hari, Juha di utus untuk berkunjung ke sebuah desa yang penduduknya terkenal pelit. Karena merasa penasaran, Juha ingin membuktikan hal itu. Dia kemudian datang ke rumah salah satu seorang penduduk untuk meminta air. Ternyata orang itu tidak hanya memberinya segelas air, tapi malah memberinya segelas susu. Dia kemudian meminum susu itu dan mengucapkan terima kasih lalu berkata, "Menurut yang kudengar, kalian terkenal sebagai orang-orang pelit. Namun kenyataannya tidak. bahkan engkau tidak hanya memberiku segelas air, tapi malah segelas susu."
Orang tersebut menjawab ringan, "Kalau saja susu itu kemarin tidak kejatuhan tikus maka aku tidak akan memberikannya kepadamu." Kontan saja Juha berteriak histeris dan membanting gelas tersebut ke tanah. Tetapi orang itu berkata lagi, "Pecahkan saja, semalam gelas itu telah dikencingi anakku yang paling kecil."
======
Alkisah, ada seorang mahasiswa hendak berlibut ke kampung halamannya setelah ujian semester. Untuk itu dia berpesan kepada salah seorang temannya, "Jika pengumuman hasil ujian keluar, hubungi aku lewat telepon. Jika yang menerima telepon ayahku dan aku lulus ujian, katakan hal itu kepadanya. Tetapi jika ada salah satu mata kuliah yang tidak lulus, katakan kepadanya kalau, "Muhammad menitipkan salam untukku." Jika aku tidak lulus dalam dua mata kuliah, katakan kepadanya, "Dua orang yang bernama Muhammad menitipkan salam untukku."
Ketika pengumuman hasil ujian keluar, kawan itu segera menelepon. Ternyata yang mengangkat memang ayahnya. Dia kemudian berkata, "Katakan kepada anakmu, Umat Muhammad menitipkan salam untuknya."
=====
Sumber : Bawa'its as-Surur karya Dr. Khalid 'Umar ad-Disuqi